Halooo... Sekarang saya mau sharing tentang time management. Wuih berat benar ya, tapi tenang aja ini lebih ke curahan hati saya yang masih berantakan soal membagi waktu. Sampai September 2017 saya masih bekerja di salah satu perusahaan multinasional. Alasan utama saya berhenti kerja adalah fokus mengurus anak dan juga kelelahan pulang pergi Tangerang - Jakarta, mengurus rumah, hingga merawat anak tanpa asisten rumah tangga maupun pengasuh anak. Alasan ini sebenarnya sangat tidak disetujui oleh suami, karena menurut dia beberapa istri temannya ada yang kondisinya sama dengan saya tapi dapat membagi waktu dengan baik tanpa harus berhenti kerja.
Ya, memang harus diakui bahwa pembagian waktu saya menjadi kacau sejak melahirkan. Rasa-rasanya 24 jam sehari kurang, terutama saat 3 bulan pertama, padahal kondisinya saya masih cuti melahirkan. Yang saya lakukan seharian hanya berputar dari mandi, mandiin anak, cuci popok, menyusui, makan, bersih-bersih rumah, cuci pakaian saya dan suami, dan tidur. Padahal saat itu saya sudah dibantu oleh mama dan mertua untuk urusan masak dan mencuci baju anak.
Baca yuk: Sehat Tanpa Repot Bersama Youvit
sumber: https://www.theselfemployed.com/gig-economy/how-to-take-charge-of-your-time-management/ |
Memasuki usia anak 4 bulan ke atas time management saya semakin buruk, yang sebelumnya saya masih bisa berkumpul dengan teman-teman dan mengikuti berbagai event, perlahan satu per satu harus saya lepaskan. Hingga puncaknya saya memutuskan berhenti kerja dan menekuni apa yang saya senangi. Perlu waktu dan perdebatan yang cukup panjang untuk memberikan keyakinan pada suami saya bahwa kondisi keuangan keluarga kami akan baik-baik saja walaupun saya tidak berpenghasilan tetap lagi.
Sekitar bulan maret 2018 saya baru mendapatkan "ritme" dalam pengaturan waktu bersama anak, keluarga, teman, komunitas, dan me time. Tips saya ini mungkin lebih condong untuk ibu rumah tangga yang baru memiliki anak dan tanpa asisten rumah tangga, namun saya yakin dapat disesuaikan dan di aplikasikan dengan kondisi pembaca masing-masing. Adapun pelajaran yang saya dapatkan selama 19 bulan sejak kelahiran anak pertama adalah:
- Mendiskusikan dari masa kehamilan tentang pembagian pekerjaan rumah (menyapu, mengepel, hingga mencuci baju)
- Makan sambil menyusui anak, sehingga saat anak tidur dapat ikut tidur. Setelah MPASI makan bersama anak.
- Mengajarkan suami mengganti popok anak, menakar susu, dan memberi makan anak. Sehingga saat weekend kita mau jalan bersama teman tanpa membawa anak hati dan pikiran bisa tenang karena sudah membekali suami "ilmu" menjaga anak.
- Saat memilih event menyesuaikan jam dan lokasinya, apabila akan membawa anak sebaiknya paling siang mengambil event jam 15.00 dan jangan terlalu jauh dari rumah.
- Di rumah usahakan saat bermain dengan anak tidak sibuk membalas whatsapp, facebook group, dll agar waktu bersama anak lebih berkualitas.
- Melakukan kegiatan me time (pijat, maskeran, lulur, ngopi, nyemil, dll) dan menulis blog (untuk saya) saat anak tidur yang artinya kita harus rela mengurangi waktu tidur malam.
Kalau ada masukkan lainnya boleh ya sharing di kolom komentar (^.^)v.
Bicara soal me time ini penting banget loh buat menghindari stress dan jenuh tingkat tinggi karena rutinitas keseharian kita. Saya sendiri paling sering menghabiskan waktu me time dengan secangkir kopi atau teh dan beberapa keping biskuit. Salah satu biskuit favorit saya adalah Julie’s Peanut Butter Sandwich. Selain rasanya yang gurih, biskuit dengan isi selai kacang ini juga rendah kalori, dimana mengandung sekitar 90 kkal per dua kepingnya. Anak saya pun sangat suka dengan biskuit selai kacang dari Julie's ini, namun saya batasi per hari hanya boleh 1 keping saja supaya jatah saya tidak berkurang banyak (^_^). Harganya pun terjangkau, untuk kemasan 90 gram hanya perlu merogoh kocek Rp 9.000 - Rp 10.000 saja.
Ada berita menggembirakan loh untuk kalian para penikmat Julie's! Saat ini Julie's sedang mengadakan lomba foto berhadiah microwave, alat masak, voucher belanja senilai total jutaan rupiah di akun sosial media nya. Untuk info detail mengenai mekanisme syarat dan ketentuannya dapat dilihat juga di http://bit.ly/BuahTanganPenuhCintaDariJulies
Oh iya selain rendah kalori ada informasi yang tidak kalah penting, yaitu mengenai sertifikat halal MUI. Karena Julie's diproduksi di Malaysia sehingga waktu pengurusannya lebih lama daripada produk yang diproduksi di dalam negeri, itu sebabnya Agustus tahun lalu (2017) baru diterbitkan sertifikat halal tersebut. Nah, sekarang sudah tenang dan siap untuk menikmati Julie’s Peanut Butter Sandwich kan??
JULIE'S INDONESIA
Facebook : Julies Indonesia
Instagram : @julies.ind
Biskuit kesukaanku :). Sbnrnya krn isiannya peanut butter. Aku suka banget ama selai kacang soalnya. Kalo julie yg rasa lain, aku ga doyan. Cm yg peanut butter ini :)
ReplyDeletehehee.. idem mbak, aku juga suka snack yang isian kacang. Unik menurutku rasanya.
Deletewah perlu dicoba nih buat temnen nonton
ReplyDeletemantapp banget mba buat teman nonton :)
DeleteEnak ini... favorite suamikuuuu
ReplyDeleteWah biskuit terfav anak2 nih xixixiix
ReplyDelete